Kamis, 06 Juni 2013

Sejarah Sepeda Lipat

Seli tak akan muncul jika sepeda tak diciptakan. Ahli sejarah mungkin tak akan pernah bisa mengidentifikasi kapan sepeda diciptakan. Beberapa orang mengklaim, Leonardo Da Vinci menciptakan sepeda berdasarkan sketsa yang ditemukan di Codex Atlanticus. Meski sketsa ini dinyatakan palsu, Da Vinci masih disebut sebagai pencipta sepeda.Sebelumnya, terdapat beberapa ‘pra-sepeda’ (PS) yang diciptakan sebelum sepeda muncul. PS pertama mungkin adalah ‘celerifere’ yang dikembangkan orang Prancis bernama Mede de Sivrac pada 1790.

PS terdiri dari dua roda yang terhubung besi yang dirancang seperti kuda atau singa.Tak ada mekanisme menyetir atau pedal pada PS yang biasa digunakan untuk menghibur orang kaya ini. Pada 1818, Baron Karl Von Drais dari Jerman menunjukkan ‘Draisienne’ di Paris namun PS ini masih tak memiliki pedal. Pada 1860, Ernest Michaux dan adiknya Piere menambahkan pedal pada roda depan dan disebut ‘Velocipede’.

Pada 1885 saat teknologi sepeda Inggris maju, ‘sepeda biasa’ muncul. Ada persaingan mengakui seli dan semuanya mendokumentasikannya dengan sangat meyakinkan. Terdapat beberapa dokumen hak paten yang merujuk pada ‘tricycle’ dari 1880 dari perusahaan Bayliss Thomas di Inggris dan Pope Manufacturing Company di Amerika Serikat (AS). Pria Inggris William Grout diyakini sebagai penemu seli di 1878 namun kemudian temuannya berupa roda depan lipat dan rangka yang bisa dibongkar membuatnya lebih dikenal sebagai sepeda ‘portabel’.

Pada 1980, dua peristiwa signifikan sejarah seli terjadi. Pertama, Andrew Ritchie mulai memproduksi seli Brompton di 1981.Kemudian di 1982, Dr David Hon mulai memproduksi seli Dahon pertama.

Kedua merek ini sangat terkenal hingga kini. Dahon menjadi pembuat seli terbesar dunia dengan penguasaan pasar 60%. Seli pertama Hon disebut ‘Da Bike’. Seiring waktu, popularitas seli makin dikenal terutama di Eropa, Asia dan kota besar AS.

Saat ini terdapat lebih dari 100 pembuat seli dan jumlahnya terus bertambah. Kesimpulannya, sejarah seli relatif nyata dan tak sepenuhnya komprehensif karena akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Sumber : inilah.com, jumat 23 Maret 2012

Senin, 15 April 2013

Gowes Cibarusah - Gunung Solasih


Mencoba untuk kesekian kalinya ke Gunung Solasih akhirnya kesampaian juga. Dengan rombongan yang berbeda kucoba untuk mengulang jalur yang pernah dilalui beberapa waktu yang lalu.

Berkumpul ditempat biasa sebelum bergerak ke arah Cibarusah, dengan jumlah 7 goweser. Dari Cibarusah mengarah ke Mengker dan berencana pitstop di Gekbrong sambil sarapan pagi dengan nasi merah. Suasana di Gekbrong sangat memanjakan kami tidak terasa 1 setengah jam kami disana. Istrirahat yang cukup panjang.

Dari Gekbrong kami lanjutkan perjalanan menuju Ds. Sukadamai. Perjalanan dari Gekbrong ke Ds. Sukadamai ini mempunyai kontur naik-turun bagi yang ingin mencoba ketahan gowes silahkan mencoba jalur ini. Berhenti sejenak di depan kantor desa Sukadami untuk mendinginkan dengkul yang mulai sedikit panas dan juga menunggu teman yang masih dibelakang, mencoba untuk melongok jalan yang akan dilalui ternyata tanjakan didepan sudah menanti. Wuih....


Blusukan di Desa Sukadamai selesai juga dengan menikmati tanjakan-tanjakan pendek yang cukup terjal akhirnya tiba juga diujun jalan desa yang akan memasuki Gn. Solasih. Panas sudah mulai terasa kerindangan di daerah ini agak susah, susah mendapatkan pohon besar untuk berteduh dan trek dijalan ini sudah tidak terlihat karena ditutupi ilalang yang tinggi.









Senin, 08 April 2013

Gowes Cibarusah - Jonggol Farm


Banyak yang ngajakin gowes jadi bingung milihnya, akhirnya milih gowes bareng teman lama dari Mutiara Bekasi. Kumpul ditempat biasa Ruko MBJ jam 6 pagi dilanjutkan mencari sarapan di Pasar Jonggol. Selesai sarapan dicampur ngobrol sedikit akhirnya perjalanan dilanjutkan kearah Pasar Dayeuh.

Dari Pasar Dayeuh kami belok kanan, baru belok saja kami sudah disuguhi tanjakan yang terjal. Karena baru berapa sarapan jadi tenaga masih terkumpul banyak dan semua bisa melahap tanjakan dengan lancar.

Aku tidak tau nama daerah ini, namun daerah sangat asri sekali seperti dirawat. Dan jalur ini menyuguhkan tanjakan yang fantastis, jalan tanah yang becek karena malamnya habis diguyur hujan. Dan bisa dipastikan akselerasi yang dihasilkan juga tidak optimal. Hampir sebagian tanjakan dilewati dengan TTB karena jalan becek serta ban jadi donat.






Setelah ber-TTB ria kami melewati sebuah sungai kecil, disini kami bersistirahat sejenak untuk membersihkan ban yang sudah menebal karena tanah.  Dari titik ini kami lanjutkan perjalanan dan jalan sudah mulai dicor. Jalan ini akan tembus ke arah kantor desa Cibodas. Dari kantor Cibodas dengan melalui jalan Muhamad Bahri kami lewati dengan kecepatan lumayan karena jalanan menurun hingga tanjakan "kebo modol".

Setelah meng”hatam”kan tanjakan "kebo modol" kami berhenti sejenak disebuah warung untuk mengganti cairan yang hilang di tanjakan tadi. Sekaleng minuman pengganti ion habis kutenggak disertai dengan ngemil 2 bungkus coklat. Dari belakang warung ini kulewati jalan setapak yang berakhir di peternakan kambing etawa "jonggol farm". Di peternakan ini kami berhenti agak lama untuk menikmati suasana peternakan kambing dan minum susu kambing etawa yang berkhasiat itu.





Inilah garis finish yang diharapkan, jalur  dengan kombinasi jalan aspal dan jalan tanah yang seimbang serta tanjakan dan turunan yan "adil" dan diakhir dengan segelas susu kambing etawa yang segar. Sungguh nikmat gowes kali ini.


Senin, 01 April 2013

Gowes Cibarusah - CFD @Jakarta

CFD atau Car Free Day sudah cukup lama diterapkan di Jakarta setiap hari Minggu. Kali ini aku coba janjian dengan teman-teman yang ada di Jakarta untuk ketemuan di CFD dengan meeting point di Gapura Bali Polda Metro Jaya.

Seperti biasanya sebelum berangkat aku persiapan semua kebutuhan gowes, koq kayanya repot banget mo gowes aja, memang sih agak repot karena sekarang ini salah satu gowes jauh alias AKAP, karena gowesnya Cibarisah - Jakarta. Setelah sholat subuh pkl 04.50 WIB aku berangkat menuju Jakarta dengan jalur Cibarusah - Psr. Serang - EJIP - nyeberang getek - MM2100 - Kalimalang - Cawang - Gatot Subroto - Polda Jaya.

Jam di smartphoneku menunjukkan 07.30 WIB dan ternyata aku harus bergeser ke HI karena temanku sudah bergerak kesana terlebih dahulu. Akhirnya ketemu juga dengan teman yang udah nyampe duluan dan setelah beristirahat dan sedikit ngobrol ngalor ngidul kami bergeser ke pasar kaget yang ada disekitar HI hunting stiker bernuansa sepeda.

Matahari beranjak naik, panaspun sudah mulai terasa. Ternyata sudah siang juga waktu menunjukkan 10.30 WIB waktu untuk pulang. Jalur pulang sengaja kubuat berbeda, aku casablanca terus ke arah pasar gembrong dan aku coba menyusuri jalur sepeda yang ada di BKT. Lalu kuteruskan kearah Pondok Kelapa - Kalimalang. Di Pondok Kelapa ini aku istirahat sejenak untuk menikmati 2 gelas es kelapa muda yang mudah-mudahan dapat menggantikan cairan yang hilang sebelumnya.

Dari Pondok Kelapa aku mengarah ke Jatibening lanjut ke arah Jatiasih dan keluar di jalan Narogong. Dari jalan Narogong ini aku belok kiri ke arah Bantar Gebang lalu ke arah Setu. Dari Setu aku telusuri jalan ke arah Cibening. Dan dari Cibening ini aku susuri jalan seperti biasa saat ku berangkat kerja (jalur alternatif).

Gowes kali ini benar-benar ujian, 100% jalan yang dilalui adalah jalan beraspal (onroad). Panas bukan hanya datang dari atas namun juga dari pantulan jalan sehingga tenaga yang terkuras benar-benar tidak terhingga. Jam 2 siang akhirnya aku tiba dirumah.

 @Kawasan Industri MM2100



@Banjir Kanal Timur

Segelas Es Kelapa Muda pelepas dahaga

Jumat, 29 Maret 2013

Gowes Cibarusah - Cigekbrong (kuliner nasi merah)

Rencana Minggu pagi mo gowes bareng teman-teman yang entah kemana ceritanya karena sudah hampir 4 minggu tidak gowes bareng. Namun pada malam minggu dimulai sore hari hujan turun cukup deras ditambah angin kencang. Dalam pikiranini terbesit ada kemungkinan jalan yang bakal dilewati nanti kalo gowes akan becek. Ah nanti gimana aja deh... Berfikir cuek...

Pagi pun tiba, seperti biasa ruko di Perumahan Mutiara Bekasi Jaya menjadi titik kumpul, Alhamdulillah cuaca pagi itu cerah. Satu-satu teman yang ditunggu pun datang. Disaat menunggu teman, terlihat gerombolan gowes dengan jumlah hampir 20 sepeda. Mereka berhenti didepanku dan menyapa "gowes kemana om?". Aku menjawa asal aja "ke Gn. Batu". 

Setelah ngobrol sejenak ternyata mereka hendah ke arah setu, aku berfikir ada apa di Setu. Kutawari tempat yang lumayan bagus di Jonggol yaitu: Cigekbrong, disana kita bisa wisata kuliner nasi merah dan mandi air pancuran alami yang berkhasiat. Mereka pun menyanggupinya, akhirnya kami sepakat ke Cigekbrong. Dikarenakan salah satu dari mereka sudah pernah ke sana maka aku meminta mereka untuk berangkat duluan sedang aku belakangan saja karena masih harus menunggu teman yang belum datang. 

Kami berangkat dengan jumlah kurang lebih 30 goweser. Jalur yang kami lewati Kp. Limo - Pasar Cibarusah - Cibucil - Jonggol. Dari jalan raya Joggol tepat didaerah Menteng kami belok kiri masuk ke jalan desa Bendungan. Dari sini jalan menanjak dimulai, jalan seperti tidak menanjak kerana tanjakan sangat landai.

Kami susuri jalan ini terus, melewati jalan Jatinunggal - Balekambang - Sukadami. Di Kecamatan Balekambang ada beberapa desa yang sedang melaksanakan pesta rakyat a.k.a. Pemilihan Kepala Desa. Salah satu pesta demokrasi yang ada di Indonesia. Ada beberapa lokasi TPS Pilkades yang berada dipinggir jalan dan tidak mempunya lokasi parkir yang luas, sehingga para pemilih yang datang me-markir kendaraanya dipinggir jalan. Dan bisa ditebak akibatnya "macet".

Dari titik berangkat saya berada dirombongan paling belakang dikarenakan menunggu salah seorang teman yang belum datang dan juga sekalian dijadikan sebagai tim sapu. Masuk di jalan Bendungan ternyata saya sudah melewati beberapa goweser yang tadi lebih dulu berangkat duluan. Kontur jalan yang terlihat datar padahal menanjak landai cukup membuat mereka terlena. Memang bagi mereka yang belum pernah melewati jalan ini akan mencoba untuk sprint namun lama kelamaan speed akan berkurang karena jalan menanjak. Dan tenaga habis terpakai.

Akhirnya kami pun tiba di TKP, terus nyari tempat yang agak rindang untuk parkir sepeda dan bale-bale untuk mendinginkan dengkul yang sedikit overheat. Ngobrol ngalor ngidul dengan goweser yang lain sambil menuangkan nasi merah dipiring ditambah 2 potong tempe goreng dan sepotong ayam goreng serta semangkun sayur asem menjadikan suasana semakin ndeso..... Di Cigekbrong ini ada sedikit kisah bahwa air yang mengalir disekitar tempat ini mempunyai khasiat. Dan karena kisah tersebut banyak goweser yang menyempatkan untuk mandi.

Siangpun sudah membuat panas udara sekitar, kami pun bersiap-siap pulang. Jalur pulang yang kami lalui menyusuri jalan Cigekbrong Ds Balekambang yang nanti akan tembus ke penyebrangan Sungai Cipamingkis. Setelah penyebrangan dilewati kami susuri pinggiran saluran irigasi yang melewati RM Jatinunggal dan akhir tembus di belakang Pasar Cibarusah.






Jumat, 22 Maret 2013

Rumahku Istanaku


Perlu waktu lama untuk memikirkan rencana ambil KPR saat itu karena penghasilan yang jadi perhitungan. Akhirnya setelah konsultasi sana-sini rembukan dengan pacar diputuskanlah untuk mengajukan KPR. 

Tepat 13 Maret 2006 (7 tahun yang lalu) aku menandatangani akte kredit KPR untuk waktu 10 tahun kedepan. Dengan pertimbangan sendiri kuambil rumah mungil dengan 2 kamar tidur 1 kamar mandi dengan sebuah ruang tamu, type yang tersedia di perumahanku saat itu hanya ada dua model : type 22/60 dan 29/60. Aku memilih type 29/60 supaya kalo nanti ada renovasi biayanya ga terlalu tinggi. Karena luas tanah sisa pada bagian belakang tidak terlalu luas.

Dalam memilih rumah ini aku juga agak sedikit lebay, bukan hanya type saja yang menjadi pilihan nomor rumahpun dijadikan pertimbangan. Nomor rumah ini juga sedikit menarik blok C7 No.4. angka ini aku artikan 7 bersaudara anak ke-4 yang kebetulan aku dan istriku  anak ke-4 dari 7 bersaudara. Hehehehe.... memang aneh dunia... lebaydotcom

Kau sangat berati bagi ku
kau menjadi tempat berlindungku
di saat hujan dan teriknya matahari

di dalamnya terdapat keluarga yang slalu melindungi ku…….
menjaga ku …….
merawat ku …….

oh..rumah ku
kau akan menjadi tempat yang terbaik bagi ku

karya : alda nurhaliza rizqia

 penampakan awal
penampakan sekarang
 halaman depan